Yayasan Inti Mandiri Nusantara bersama Dinkes Kab Sukabumi Adakan Pelatihan bagi Para Penjamah Makanan
Sukabumi - PATROLI web.id.- Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes)Kabupaten menyikapi dan meminimalisir terjadinya kejadian keracunan yang di Alami Siswa siswi Sekolah pada Program Makan Bergizi Geratis (MBG) menggelar Pelatihan Septi Pangan untuk para penjamah makanan di dapur SPPG MBG pada jum'at 3.oktober 2025.
Pelatihan tersebut di adakan di dapur SPPG,Rengganis Jalan Raya Pariwisata Situ gunung kecamatan kadu Dampit di bawah Yayasan Inti Mandiri Nusantara yang di ikuti oleh Ratusan Relawan Penjamah Makanan terdiri dari 6 Dapur MBG 1.SPPG,Rengganis Kadudampit,2.SPPG,YASTI.3.SPPG,CIBATU.4.SPPG,CIBOLANG Kidul.5.SPPG,CiKUJANG Gunung Guruh.6.SPPG,CIMAHI Cicantayan ,SPPG, SUKASARI Cisaat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi Melalui kepala Bidang Pengawasan Perbekalan Kesehatan Makanan dan Minuman (PPKMM),dr.Hj.Solitaire Ram Mozes,mengatakan bahwa Pelatihan Ini Merupakan bagian dari Persiapan Pemenuhan Surat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS)Untuk Dapur MBG maupun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)di Kabupaten Sukabumi.
"Ya Dengan Tujuan Yang Sangat Jelas dan ini tiada lain untuk menjamin keamanan makanan siap saji yang nanti nya akan di konsumsi oleh anak sekolah ,ibu Hamil,hingga ibu menyusui,yang menjadi sasaran program MBG"Ungkap dr.Hj.Solitaire kepada Awak Media di sela sela kegiatan yang sedang berlangsung.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas mencegah keracunan makanan akan tetapi ini juga bagian dari peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh. jelas nya.
Dan ini tidak hanya untuk dapur MBG saja bahkan semua tempat pengolahan makanan siap saji seharusnya menempuh (SLHS)dengan begitu masyarakat sebagai konsumen bisa yakin bahwa makanan yang di konsumsi aman tidak mengandung bahan berbahaya dan menyehatkan."Imbuh nya"
dr.Hj.Solitaire juga Menegaskan bahwa kesehatan masyarakat berawal dari kualitas pangan yang di konsumsi,jika makanan yang di sajikan tidak memenuhi standar keamanan dampak nya bisa serius mulai dari kasus keracunan hingga masalah kesehatan jangka panjang .
Dapur SPPG,MBG.Memiliki peran penting dalam mendukung program prioritas Nasional yang di turunkan kedaerah ,karena setiap hari dapur dapur MBG melayani ribuan penerima manfaat terutama kelompok rentan seperti anak anak usia sekolah ,ibu Hamil dan menyusui dengan sekala penerima manfaat yang besar,potensi resikopun meningkat,oleh karena itu Dinkes Kabupaten Sukabumi Menekankan penting nya edukasi keamanan pangan ,Sanitasi dapur kebersihan peralatan dan standart penjmah makanan kalau dapurnya sehat prosesnya Higyenis dan tenaga penjamah nya terlatih maka resiko keracunan bisa di tekan sekecil mungkin "tukasnya.
Pelatihan keamanan pangan ini diharapkan tidak hanya menjadi kewajiban formal saja tetapi juga membangun kesadaran kolektif .
Menurut dr.Solitaire masyarakat perlu memahami bahwa keamanan pangan adalah merupakan hak konsumen dan menjadi tanggung jawab bersama mulai dari penyedia layanan hingga pengawas kesehatan.
Keamanan pangan adalah pondasi kesehatan masyarakat kita ingin pastikan program MBG bukan hanya sekedar memberi makan tetapi meberi makanan yang sehat bergizi dan aman ."Tandas nya"
Di tempa yang sama pendiri Yayasan Inti Mandiri Nusantara, Eko Yudha R menjelaskan bahwa pelatihan ini di ikuti oleh 144 penjamah makanan dari enam dapur tersebut di atas serta kegiatan sangat penting untuk melengkapi kelayakan dapur SPPG termasuk Instalasi Pengolahan air limbah (IPAL) serta pemenuhan sertifikasi Halal pihak Yayasan Ingin memastikan semua dapur MBG di bawah pengelolaan nya layak di gunakan tanpa menimbulkan kejadian luar biasa seperti keracunan massal yang dapat merugikan penerima manfaat
Enam dapur MBG yang berada di bawah Yayasan Inti Mandiri Nusantara saat ini melayani 22 ribu penerima manfaat rata rata setiap dapur mengelola konsumsi untuk 3.500 hingga 3.900 penerima manfaat perhari nya kelompok sasaran program MBG ini mencakup anak sekolah ,ibu Hamil,hingga ibu menyusui.
Dengan jumlah penerima manfaat yang besar dapur dapur SPPG MBG ini harus di kelola dengan standart keamanan pangan yang tinggi mulai dari proses pengolahan kebersihan dapur,hingga perilaku penjamah makanan harus benar benar memenuhi setandart aturan." jelasnya
Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teori tambah Eko tetapi juga pratek langsung mengenai tata cara menjaga kebersihan makanan ,penggunaan bahan pangan yang aman serta penanganan peralatan dapur agar tidak terkontaminasi.
Adapun yang menjadi tujuan akhir nya adalah menciptakan sistem dapur SPPG MBG yang sehat higyenis,dan terpercaya,hal ini menjadi krusial mengingat keamanan pangan merupakan faktor utama dalam menjaga kesehatan masyarakat terlebih bagi kelompok rentan yang menjadi penerima manfaat MBG ." terang Eko.
Dengan adanya pelatihan ini pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi bersama yYayasan Inti Mandiri Nusantara berharap seluruh dapur MBG mampu menjadi contoh pengelolaan makanan siap saji yang aman Higyenis serta sesuai standart kesehatan .
Intinya kita ingin program MBG ini tiadak hanya sekedar memberi makan Tetapi memberi makanan yang benar benar sehat dan aman di konsumsi dan tetunya harapannya tidak ada kejadian uang tidak di inginkan juga masyarakat bisa merasakan manfaat penuh dari program ini ." Pungkas nya.
Agus ali